Pentingnya Mengatur Running Pace Di Lintasan Ber-Elevasi, Untuk Capaian Waktu Yang Tetap Optimal

Selain mempersiapkan stamina dan fisik, tentunya kita juga perlu mempersiapkan gear atau properti yang tepat agar dapat menunjang aktivitas berlari kita. (Foto: IDN Times)



Bank MSA akan segera menggelar event MSA Run: Dewi Mlayu Ndeso Bareng Bank MSA pada 29 September 2024, sebuah event lari yang akan diikuti oleh kurang lebih 1000 pelari dalam rangka merayakan Hari Pariwisata Sedunia dan juga HUT Bank MSA ke-19. Dengan lokasi di daerah Pakem, Sleman yang merupakan lereng Gunung Merapi, event ini tidak hanya menantang stamina, tetapi juga mental, karena track yang akan dilalui memiliki elevasi yang cukup fluktuatif. Lintasan dengan variasi ketinggian ini menuntut pelari untuk bijak dalam mengatur energi dan ritme kecepatan. Berikut adalah beberapa tips agar Anda tetap bisa menyelesaikan lomba tanpa kehilangan tenaga terlalu cepat.

Pertama, penting bagi Anda untuk mengatur ritme atau pace yang sesuai sejak awal. Salah satu kesalahan umum adalah berlari terlalu cepat di awal lomba, terutama saat rute berada di jalanan datar. Meskipun mungkin menggoda untuk memanfaatkan momen ini, ingatlah bahwa energi Anda akan terkuras dengan cepat jika tidak diatur dengan baik. Cobalah untuk memulai dengan langkah yang konsisten dan tidak terlalu cepat. Menghemat energi sejak awal akan sangat berguna ketika Anda mulai memasuki lintasan yang lebih menanjak.

Saat berhadapan dengan tanjakan, fokuslah pada langkah pendek namun bertenaga. Jangan memaksakan untuk berlari dengan kecepatan yang sama seperti di lintasan datar. Menyesuaikan ritme pada tanjakan akan membantu menjaga stamina Anda tetap stabil. Jika Anda merasa terlalu lelah, tidak ada salahnya untuk berjalan cepat di tanjakan yang terlalu curam. Ini akan memberi kesempatan otot Anda untuk pulih tanpa kehilangan terlalu banyak waktu.

Sepanjang trek lari anda akandisuguhkan dengan pemandangan asri khas Desa Wisata, menjadikan event Dewi Mlayu Ndeso Bareng Bank MSA menjadi tidak sama dengan event lari pada umumnya. (Foto: Merdeka.com)



Sebaliknya, pada saat menuruni bukit, manfaatkan gravitasi untuk memulihkan tenaga. Biarkan tubuh Anda bergerak dengan lebih santai, namun tetap berhati-hati agar tidak menuruni bukit dengan terlalu cepat, yang dapat meningkatkan risiko cedera. Mengontrol kecepatan saat turun bukit sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan mencegah ketegangan pada lutut.

Jangan lupa, kunci penting dalam lari di lintasan berelevasi tinggi adalah pengaturan napas. Atur napas Anda secara teratur, terutama di tanjakan, di mana kebutuhan oksigen akan meningkat. Napas yang stabil akan membantu tubuh tetap mendapat asupan oksigen yang cukup, sehingga energi Anda tetap terjaga sepanjang jalur.

Nikmati setiap momen dan view yang disajikan oleh Dewi Mlayu Ndeso. Lintasan yang menantang di sepanjang Agrowisata Bhumi Merapi bukan hanya soal naik dan turun, tapi juga tentang menikmati keindahan alam sekitarnya, dimana suasana hijau dan asri khas desa wisata dan panorama Gunung Merapi tentu akan membantu anda lebih rileks dalam mengatur langkah demi langkah. Lari adalah kombinasi antara strategi dan kekuatan mental, dan dengan perasaan yang gembira sambil menikmati kesegaran udara serta pemandangan, anda tentu akan lebih mudah menjalani rute dengan pace yang anda targetkan. Catat tanggalnya, 29 September 2024, sampai jumpa di Bhumi Merapi!

(PW)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *