Kilas BIK 2024 : Dukung Bulan Inklusi Keuangan dan Gencarkan, Bank MSA Ingin Edukasi UMKM Lebih Giat

Bank MSA terus memperlihatkan komitmennya dalam mendampingi UMKM melalui berbagai program edukasi dan pemberdayaan. Dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan inklusi keuangan, Bank MSA telah menjalankan serangkaian inisiatif, mulai dari pelatihan online selama pandemi, hingga memperkenalkan branding toko UMKM yang terintegrasi dengan dukungan Bank MSA. Kini, Bank MSA berfokus pada penerapan konsep UMKM 5.0, yang berorientasi pada digitalisasi dan penggunaan teknologi dalam memperluas pasar serta meningkatkan daya saing UMKM.
Salah satu langkah penting yang sedang digencarkan adalah pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sebuah platform pembayaran digital yang akan membantu UMKM bertransaksi dengan lebih mudah dan efisien. Langkah ini sejalan dengan upaya Bank MSA dalam mendigitalisasi seluruh layanannya, memastikan setiap nasabah dapat melakukan transaksi dari rumah masing-masing dengan aman dan nyaman. Bank MSA memahami bahwa edukasi mendalam diperlukan untuk mempersiapkan UMKM menghadapi transformasi digital ini. Oleh karena itu, antusiasme Bank MSA setiap menyambut Bulan Inklusi Keuangan (BIK) selalu tinggi, mengingat BIK memberikan tantangan sekaligus peluang besar untuk melakukan edukasi yang lebih intensif kepada nasabah.
Dalam rangka menyambut BIK 2024, Bank MSA menegaskan pentingnya melanjutkan program edukasi kepada nasabah mengenai penggunaan layanan dan produk keuangan secara optimal. Setiap tahunnya, BIK memberikan tantangan baru bagi penyedia jasa keuangan untuk berinovasi dalam memberikan edukasi yang relevan dan berdampak. Di tengah percepatan digitalisasi layanan perbankan, Bank MSA menyadari bahwa nasabah, khususnya UMKM, perlu dibimbing agar dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik. Melalui BIK, Bank MSA melihat ini sebagai momen strategis untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan nasabah.

Keterlibatan Bank MSA dalam BIK juga merupakan aplikasi dari inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang selalu aktif memperluas akses keuangan masyarakat. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan kunci dalam memperkuat ekonomi nasional. Akses keuangan yang lebih luas dan bertanggung jawab tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperluas basis ekonomi di daerah-daerah. BIK 2024 yang dilaksanakan di Kalimantan Timur, serta lebih dari 341 kegiatan yang tersebar di seluruh Indonesia, merupakan bukti nyata bahwa inklusi keuangan menjadi fokus penting dalam membangun ekonomi daerah.
Sejalan dengan itu, Bank MSA mendukung penuh program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang diinisiasi OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Program ini mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara merata, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif di seluruh Indonesia. Bank MSA juga memanfaatkan momen ini untuk semakin mendekatkan diri dengan UMKM melalui berbagai aktivitas edukasi, workshop, serta pendampingan teknis, khususnya dalam menghadapi perubahan lanskap keuangan digital.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, Bank MSA memahami bahwa literasi keuangan harus terus ditingkatkan agar setiap lapisan masyarakat dapat mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah dan efisien. Oleh karena itu, Bank MSA tidak hanya berfokus pada service excellent, tetapi juga memastikan setiap nasabah paham dan mampu menggunakan produk keuangan secara optimal. Bank MSA percaya bahwa inklusi keuangan yang baik akan membuka jalan menuju kemajuan UMKM yang berkelanjutan dan memperkuat ekonomi nasional.
Melalui komitmen dan partisipasi aktif dalam BIK 2024, Bank MSA berharap dapat terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis bagi UMKM, membimbing mereka dalam perjalanan menuju era digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
(PW)