UMKM Harus Siap Menghadapi Tantangan Ekonomi di Era Digital
Di era digital ini, tantangan ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin kompleks dan dinamis. Transformasi digital tidak lagi menjadi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap pelaku UMKM yang ingin tetap eksis dan berkembang. Oleh karena itu, persiapan menghadapi digitalisasi menjadi langkah awal yang sangat penting. Hal inilah yang menjadi salah satu topik pembahasan dari Pekan Kelas UMKM yang digelar oleh BPR MSA dalam rangka HUT ke-19 berkolaborasi dengan Kantor Jasa Akuntan Kartika Cemerlang Yogyakarta. Pelatihan yang diisi oleh Maria Ika Kartikawati selaku founder dari instansi tersebut diikuti oleh beberapa UMKM dengan kapasitas usaha dan jenis yang beraneka ragam. Mereka yang kini berkecimpung di bisnis era digital tentu harus siap menghadapi tantangan teknologi yang semakin pesat.
UMKM harus mulai mengenali dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Memanfaatkan platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi bisnis bisa membantu UMKM menjangkau pasar yang lebih luas. Pelatihan dan edukasi mengenai penggunaan teknologi digital juga perlu diintensifkan agar para pelaku UMKM tidak gagap teknologi. Selain itu, keberadaan website dan aplikasi mobile juga bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat branding dan memudahkan interaksi dengan pelanggan.
Tidak hanya fokus pada digitalisasi, UMKM juga harus menjadi entitas bisnis yang taat pajak. Kepatuhan pajak merupakan aspek krusial yang dapat mendukung keberlanjutan usaha. Dengan membayar pajak, UMKM turut berkontribusi dalam pembangunan negara dan mendapatkan perlindungan hukum. Untuk itu, para pelaku UMKM perlu memahami regulasi perpajakan yang berlaku, seperti kewajiban memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan melaporkan pajak secara rutin. Penyuluhan dan konsultasi mengenai perpajakan dari pemerintah atau lembaga terkait dapat sangat membantu UMKM dalam memenuhi kewajiban pajaknya. UMKM yang belum kena pajak pun tidak boleh lalai dalam hal pelaporan, karena semua UMKM yang sudah memiliki NPWP harus melapor ke kantor pajak tepat waktu setiap tahunnya.
Selain kepatuhan pajak, merapikan keuangan adalah kunci keberhasilan UMKM di era digital. Pengelolaan keuangan yang baik akan membantu UMKM dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis. Salah satu langkah penting adalah memisahkan rekening pribadi dan usaha. Dengan pemisahan ini, aliran kas usaha dapat terpantau dengan jelas, sehingga memudahkan dalam menyusun laporan keuangan dan mengidentifikasi keuntungan maupun kerugian usaha. Penggunaan software akuntansi juga dapat mempermudah pencatatan dan pengelolaan keuangan secara lebih akurat dan efisien.
Secara keseluruhan, kesiapan UMKM menghadapi tantangan ekonomi di era digital membutuhkan langkah-langkah strategis yang terencana. Penguasaan teknologi digital, kepatuhan terhadap perpajakan, serta pengelolaan keuangan yang baik adalah tiga pilar utama yang harus diperhatikan. Dengan demikian, UMKM akan mampu bersaing dan terus berkembang di tengah dinamika ekonomi digital yang semakin pesat. Untuk itu, BPR MSA juga mempersiapkan UMKM binaan untuk go digital dan naik kelas. Lewat program BPR MSA UMKM 5.0, kami terus meningkatkan kualitas UMKM lewat program pendampingan. Kami pun mempertemukan UMKM dengan para expert di berbagai bidang lewat program focus group discussion yang diselenggarakan dengan berbagai tema. Di rangkaian HUT BPR MSA ke-19 kami masih punya banyak wadah yang memanjakan UMKM seperti UMKM Award Petani Muda Inspiratif dan Bazar UMKM.
Nantikan ulasan topik lainnya seputar Pekan Kelas UMKM dan program lainnya dalam rangka HUT BPR MSA ke-19.
(PW)